TOP PERKENTOTAN SECRETS

Top perkentotan Secrets

Top perkentotan Secrets

Blog Article

Aku hanya bisa melenguh dan mendesah juga sesekali menggigit bibir bawahku. Tak pernah kurasakan kenikmatan seluarbiasa ini. Permainan lidah mas Fahmi pun tak bisa dibandingkan dengan lihainya Abah Mahmud malam itu. Entah karena tubuhku yang sudah terlalu ‘panas’ dan terangsang atau memang kelihaian Abah Mahmud dalam foreplay, yang jelas aku dibuatnya melayang ke langit kenikmatan seks.

Seperti biasa Abah mengenakan jubah putih dan sarung hitam. Kepalanya dihias dengan kopyah putih dan surban layaknya walisongo. Setelah aku cukup dekat dengannya, Abah kemudian mengambil posisi menjauh dari meja dan duduk lesehan dan bersandar di tembok. Ia memandangku sesaat sambil tersenyum. Aku pun membalas senyumannya dan tanpa dikomando tubuhku pun bergerak dengan sendirinya untuk menyingkap sarung Abah.

Pakaian yang ia kenakan pun membuatku geleng-geleng kepala. Fishnet overall body lingerie warna hitam menghiasi tubuhnya dengan handsock dan kaos kaki overknee yang senada semakin menambah ke-eksotisan santriwati senior itu. Jilbab instan non-pet mini warna hitam dan cadar yaman very long hitam menutupi wajah putih cantiknya. Perpaduan syar’i dan seksi justru membuat suasana yang ada semakin menggugah libido setiap ikhwan sholeh yang melihatnya.8964 copyright protection169712PENANAm0fZAx0p3H 維尼

Aku segera masuk ke ruangan itu. Berbentuk seperti kamar, berukuran sekitar 3 x four meter. Ada sebuah bathtub dan Television set, seperti yang diceritakan Susan. Tempat untuk pijitnya juga bukan ranjang kecil seperti biasanya di tempat lain, tapi sebuah matras yang cukup tebal dan lebar, dengan lubang untuk wajah. Di atasnya ada besi-besi yang biasa digunakan terapis untuk pegangan waktu melakukan shiatsu.

Ku kira dia akan berusaha keras untuk menutupi aibnya, tapi yang terjadi malah sebaliknya.8964 copyright protection169712PENANAnzqrJtphzN 維尼

Jantungku berdegup kencang merasakan zina pertamaku. Tangan Abah Mahmud pun berhenti saat ia mendapati gundukan jumbo kenyal yang kini memenuhi telapak tangannya.8964 copyright protection169712PENANA1q02rQTcga 維尼

Dan itulah yang terjadi dalam diriku. Panjangnya abaya dan jilbabku, serta istiqomahnya aku bercadar pun tak mampu menutupi keaslian diriku yang haus akan hantaman kontol lelaki di pintu rahimku. Ditambah rasa rindu akan kenikmatan yang biasa diberikan mas Fahmi selepas kami menikah menambah kuatnya seruan setan yang menjadi pengawalku tiap malam untuk menghalalkan apa yang tiap malam kulakukan.8964 copyright protection169712PENANAWBGcUt85DS 維尼

Aku tak pernah menyangka kalau dijamah lelaki akan senikmat ini. Selama ini pelajaran tentang seks masih begitu tabu bagiku. Lebih sering aku menghindar kalau ada orang ataupun teman yang membicarakan hal itu. Kata orangtuaku pembicaraan tentang hubungan suami-istri tidak perlu dibicarakan terlalu sering, justru pembicaraan pentingnya iman-amal sholeh harus dibicarakan hari-hari.

Air mataku langsung turun tak tertahankan. Aku sedang disetubuhi oleh pria yang sama sekali tidak ku kenal, yang baru saja kulihat beberapa saat yang lalu.

Sontak hal ini membuat Ustadzah Khansa semakin blingsatan dan meningkatkan tempo goyangan pinggulnya dengan tubuhnya yang sedikit condong ke belakang dan disangga oleh kedua tangannya.8964 copyright protection169712PENANAMhb02bqIjp 維尼

Menurut cerita pak Wawan, sebagian dari yang sudah berhasil dia perkosa memilih untuk mencarikan korban baru, sisanya memilih untuk tetap bertahan karena merasa lebih terpuaskan dengan pak Wawan ketimbang oleh pasangan mereka masing-masing.

Aku teringat anak dan suamiku. Kalau dipikir lagi, ini adalah pertama kalinya sejak menikah aku keluar sendirian tanpa pamit kepada suamiku, dan ternyata aku malah mengalami hal seperti ini. Huks, maafkan aku mas Andri.

Mbak Wati pun tampaknya tidak terlalu mempedulikan dan terus melanjutkan pijatannya, meskipun beberapa kali dia tersenyum melihat tingkahku.

Mataku terpejam sembari menggigit kuat bibir bawahku sementara kedua tanganku mencengkram bantal dan sprei tempat kami bersetubuh. Kedua kakiku mengangkang lebar, seolah-olah pasrah menyerahkan bagian paling berharga di tubuhku itu untuk dinikmati oleh lelaki. Toketku berayun-ayun mengikuti irama sodokan mas Fahmi yang mulai makin kencang. Aku pun tak mampu lagi mengendalikan viagra suara desahanku.

Report this page